Dicampur Madu Guna Cegah PMK,Pemilik Usaha Madu Asal Jember Kebanjiran Order

Dampak penyakit mulut dan kuku yang melanda negeri membuat beberapa kalangan peternak kalang kabut.

Beberapa peternak menyikapi hal tersebut dengan mengobati ternak miliknya dengan memberi madu asli.

Dari situlah, untuk saat ini penjualan madu asli kebanjiran order dan hal tersebut dirasakan oleh pemilik usaha madu merk ASA, Jember bernama Ahmad Syahrul Alim.

Ia mengatakan jika pasca pandemi PMK melanda ternak, usaha penjualan madu asli miliknya terutama madu jenis tawon Gung atau bahasa Ilmiahnya Apisdorsata meningkat pesat hingga 10 persen.

“Ada peningkatan mas, kurang lebih 10 persen, dan banyak peternak kerumah saya beli madu jenis tawon Gung katanya buat jamu sapi yang kena penyakit PMK, dan mereka menyampaikan jika sapi yang terjangkit rutin diberi madu bisa sehat kembali,” kata Ahmad Syahrul Alim pengusaha madu dan juga kepala bidang Operasional ILMI,(Inspirator lebah madu Indonesia).

Ditanya lebih jauh soal harga, Syahrul panggilan akrab pengusaha madu Asal Dusun Pondok Waluh, Desa kencong, kecamatan kencong yang sudah menjalani profesi 4 tahun ini menyampaikan.

“Untuk harga madu 250 Mili liter dipatok harga 100 ribu, dan jenisnya yaitu Apisdorsata atau tawon gung,” ungkapnya.

Untuk peternak yang beli ia juga menjelaskan jika berasal dari kecamatan Umbulsari, jombang dan kencong dan beberapa daerah luar seperti Surabaya dan juga situbondo.

Sementara itu, warga dusun Pondok Waluh, Desa kencong bernama Semu yang juga berfrofesi sebagai peternak sapi juga mengatakan dengan tegas jika ternaknya diberi madu jenis ini sehat.

“Ternak itu yang penting dirawat dengan baik, jika sudah terlanjur kena PMK langsung rutin diberi madu tawon Gung ini, Punya saya sehat dan Alhamdulillah tidak terdampak penyakit mulut dan kuku,” terangnya.

Sementara ditempat terpisah dan diwaktu yang sama, Ahmadi kepala Desa kencong ditanya soal data berapa sapi dan kambing yang terkena dampak penyakit mulut dan kuku ia menjelaskan.

“Data global sementara ini ada sapi 909 dan kambing 493 ekor dari 6 dusun di desa kencong, dan yang terkena penyakit mulut dan kuku sekitar 35 ekor jadi cuma kisaran 4 persen,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan pada saat survey ke warga peternak, jika kebanyakan warga yang ternaknya terkena virus PMK juga diberi madu untuk pencegahan dan juga yang sudah terkena virus.

“Ada yang diberi madu mas, dan ada juga obat medis, dan atas peristiwa ini kami perintahkan semua Kasun di 6 dusun memberikan undangan kepada peternak pada Selasa malam besok untuk ikut sosialisasi penanganan PMK ini bersama dinas peternakan Jember dan muspika,” kata Ahmadi. (Sunando)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *